
Pada tanggal historis ini 21 tahun yang silam, petinju terkenal dari Ukraina bernama Wladimir Klitschko merasakan kekalahannya yang membingungkan karena ia dituduh disabotase oleh sindikat tinju yang mencurangi hasil pertandingan.
Berkarir antara tahun 1996 hingga 2017, Klitschko sempat menyandang gelaran juara dunia kelas berat untuk organisasi WBA, IBF, serta WBO.
Bersama dengan saudaranya, Vitali, dia menguasai kelas berat antara tahun 2004 hingga 2015 sehingga era tersebut dikenal sebagai "Zaman Klitschko".
Tokoh lahir pada tanggal 25 Maret 1976 ini menetapkan rekornya sebagai petinju terlama menyandang gelar juara dunia kelas berat, dengan total masa jabatan sebanyak 4.382 hari.
Klitschko mempunyai catatan kemenangan dan kekalahannya sebanyak 64-5 di mana salah satunya adalah kekalahan yang tidak biasa.
Acara itu berlangsung pada tanggal 10 April 2004 di Las Vegas dalam sejarah hari ini.
Waktu itu, Wladimir Klitschko, sang penantang nomor 1 dari WBO, bertarung melawan Lamont Brewster, si peringkat 2.
Perkelahian tersebut selanjutnya menjadi ganjil.
Keempat babak awal dikuasai oleh Klitschko dan Brewster sempat tersungkur akibat pukulan pada ronde ke-4.
Namun, pada ronde kelima, Klitschko tiba-tiba nampak lelah.
Kemudian dia tersentak dan jatuh ke tali ring karena wasit menilainya kena knockdown.
Brewster kemudian mengalahkan Klitschko di penghujung ronde terakhir dan juri menyatakan kemenangan teknis knockout bagi petinju peringkat dua tersebut.
Klitschko dibawa ke rumah sakit setelah pertandingan dan hasil pemeriksaannya mengindikasikan kadar glukosa dalam darahnya dua kali di atas batas normal.
Dokter mengungkapkan bahwa Klitschko nyaris masuk ke dalam koma diabetikus.
Pemeriksaan tambahan dijalankan dengan mandiri usai Klitschko mengalami penyakit serius dan para dokter merujuk bahwa atlet tinju tersebut kemungkinan telah terpapar Haloperidol.
Dampak dari bahan tersebut adalah kehilangan keterampilan koordinasi dan respons, selain tubuh terasa lemah.
Uniknya, ketika Klitschko mengharapkan tes juga dilaksanakan oleh otoritas terkait di Nevada, contoh sampel tersebut malah lenyum.
Bisnis FBI atau Biro Penyelidikan Federal hingga mengeksplorasi penyelidikan terkait kasus tersebut.
Berhembus rumor bahwa Klitschko merupakan korbannya pengaturan laga oleh sindikat kejahatan dalam dunia tinju di Las Vegas.
Ternyata, hanya dalam rentang 48 jam, peluang yang sebelumnya memprediksi kemenangannya dengan rasio 11 banding 1 jatuh drastis menjadi 3,5 banding 1 di pasar judi.
Terdapat kurang lebih 40 individu yang berkolerasi dengan sang pengelola Brewster memasang taruhan antara 50 ribu sampai 100 ribu untuk keberhasilan tim lawan Klitschko.
Tim Klitschko juga menyebutkan adanya rekaman dari kamera keamanan yang menunjukkan dua individu tidak dikenal masuk ke ruang gantinya dan tinggal di sana selama empat menit.
Namun, kasus tersebut dianggap terselesaikan ketika tak terdapat bukti yang mencukupi untuk menunjukkan jika Klitschko memang telah diracun.
Klitschko secara pribadi menerima kalah tersebut dengan hati terbuka dan justru menjadikannya sebagai inspirasi untuk perjalanan karirnya selanjutnya.
"Setelah kalah, orang-orang mengatakan bahwa saya tak memiliki rahang, daya tahan, dan semangat bertarung," ungkap Klitschko.
Gagal tersebut memotivasi saya. Setiap kali berlaga, saya ingin membuktikan kepada semua orang tentang betapa besar kekuatan yang belum pernah saya ungkapkan di pertandingan terakhir itu.
Merupakan suatu pengalaman luar biasa, tak ada satupun hal yang ingin saya ganti.
Kejadian pada waktu itu tak relevan. Yang saya inginkan hanyalah menghargai mereka atas komentar-komentar yang dibagikan pasca-perlawanan tersebut.
Wladimir Klitschko dan Lamont Brewster pernah bertarung kembali pada tahun 2007.
Pada gelaran kedua, sudut Brewster mengakui kekalahan pada penghujung ronde keenam.
إرسال تعليق