
– Enam dari keseluruhan 11 korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB), telah berhasil diindentifikasikan oleh Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz. Mereka diketahui adalah warga biasa yang berusaha mencari nafkah sebagai penambang emas.
Menurut data dari Satgas Operasi Damai Cartenz, enam korban telah berhasil diidentifikasi dengan nama-namanya yaitu Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sebanyak lima korban lainnya saat ini masih dalam tahap pengidentifikasian.
Pemimpin Pasukan Penyelenggara Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, mengumumkan bahwa mereka sudah memobilisir regu campuran guna melanjutkan proses pengendalian atas insiden pembantaian itu. Ia mencela tindakan kelompok KKB terhadap warga tidak berdarmaga.
"Kami dengan keras menyuaratkan penolakan atas perbuatan biadab tersebut. Hal itu tidak saja merupakan serangan kepada warga sipil yang tanpa cela, namun juga mencerminkan ketidakpatuhan jelas terhadap hak-hak dasar manusia. Pasukan Tugas Khusus Operasi Damai Cartenz bakal menerus berupaya menemukan para pelaku dan mengonfirmasikan bahwa keselamatan penduduk di Papua senantiasa aman," paparan Faizal lewat pengumuman formal hari Kamis (10/4).
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, para tersangka di balik peristiwa pembunuhan ini diyakini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyebut dirinya sendiri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Pemerintahan Otonomi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Mereka beroperasi di bawah Komando Daerah Militer Area XVI Yahukimo serta Komando Distrik Militar III Ndugama. Bahkan Jurubicara TPNPB-OPM bernama Sebby Sambom juga sudah mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi karena tindakan kelompoknya.
Kejadian itu berlangsung dari tanggal 6 sampai 7 April 2025 di Area Penambangan Lokasi 22 serta Muara Kum, yang ada di kabupaten Yahukimo, wilayah Papua Pegunungan. Data pertama kali diketahui oleh pejabat setempat pada tanggal 7 April. Keterangan ini semakin didukung oleh pengakuan seorang penyintas yang saat ini berteduh di desa Mabul, kecamatan Korowai, kabupaten Asmat.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz melaporkan bahwa pada hari Rabu (9/4), 12 penambang emas berhasil kabur dengan menggunakan perahu cepat hingga sampai di Pelabuhan Logpon, yang terletak di Distrik Dekai. Di sisi lain, 35 penambang emas lainnya juga berhasil bertahan dan saat ini sedang mengungsikan diri di Kampung Mabul. Mereka kini berada di bawah perlindungan TNI-Polri.
إرسال تعليق