Pernahkah Anda menjumpai ular bercorak kuning atau putih? Jika ya, mungkin Anda mengira bahwa itu adalah ular welang yang memiliki racun kuat. Namun, kenyataannya terdapat beberapa jenis ular bergaris dan tak semua dari mereka mempunyai bisa yang sangat berbahaya atau merugikan. Salah satu contohnya yaitu ular cincin emas.
Ular cincin emas atau Boiga dendrophila memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan ular welang atau Bungarus fasciatus Seperti variasi dalam rupa badan, lingkungan hidup, jenis makanan, zat racunnya, serta karakteristiknya. Bila Anda masih merasa kebingungan tentang perbedaannya, bacalah artikel di bawah ini yang membahas hal tersebuttentang Perbedaan antara ular welang dan ular cincin emas disini!
1. Bentuk tubuh

Apabila kurang hati-hati, pastinya akan susah untuk mengenali perbedaan antara dua jenis ular tersebut berdasarkan penampilannya. Akan tetapi, terdapat beberapa pembeda jelas diantara ular cincin emas dengan ular welang dalam hal rupa badan serta motifnya. Ular cincin emas memiliki panjang hingga 2.7 meter sehingga melebihi ukuran ular welang yang bisa tumbuh sepanjang maksimum 2.2 meter saja.
Apabila dilihat dari aspek fizikalnya, kedua jenis ular ini memiliki perbezaan. Ular welang mempunyai tubuh yang ramping dengan punggung yang menjulang, ekornya agak datar, serta kepala berbentuk seperti berlian. Ia juga dilengkapi dengan corak garisan kuning-hitam atau putih-hitam yang tebal dan mengelilingi hingga ke bahagian bawah badannya. Sebaliknya, ular cincin emas mempunyai bentuk kepala oval yang runcing, badan lebih gemuk, ekor yang tirus, punggung yang hanya sedikit menjulang, serta pola garisan kuning atau putih yang nipis dan tidak menyambung pada sebahagian punggungnya.
2. Habitat

Ular cincin emas merupakan jenis ular arboreal yang biasanya tinggal di dahan-dahan pohon. Di sisi lain, ular welang adalah spesies ular terestrial yang kebanyakan waktu mereka habiskan di permukaan tanah. Animalia mengatakan bahwa ular cincin emas biasanya bersantai di cabang-cabang pohon saat matahari terbit, sementara ular welang lebih suka menyembunyikan diri di dalam liang Tikus. Gaya hidup keduanya sangat bertolak belakang.
Ular berkalung emas bisa ditemui di negara-negara seperti Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan untuk ular welang, area tersebarannya mencakup wilayah-wilayah dari Bangladesh, Bhutan, Brunei, Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Meskipun demikian, habitat kedua jenis ular ini cukup serupa yakni terdapat di hutan, persawahan, perkebunan, mangrove, dan tempat-tempat yang lembab.
3. Kandungan bisa

Menjadi ular berbisa, ular welang tergolong lebih berbahaya dibandingkan ular cincin emas yang masuk dalam kategori berbisa sedang. Berdasarkan laporan A-Z Animals, bisa neurotoxin Pada ular welang dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti pendarahan, vertigo, mual dan muntah, lumpuh, diare, hingga kerusakan ginjal yang bisa berujung pada kematian. Namun jangan khawatir sebab antivenin untuk racun ular welang telah ada di Indonesia.
Sebaliknya, ular cincin emas mungkin hanya mengakibatkan rasa nyeri dan bengkak pada bagian yang digigit. Lebih dari itu, bisa ular tersebut istimewa karena dibuat spesifik untuk mematikan burung. Meski demikian, Anda masih perlu waspada ketika menemui ular jenis ini.
4. Makanan

Memiliki tampilan yang serupa, kedua ular tersebut memiliki preferensi makanan yang hampir identik. Mereka mengonsumsi katak, burung, mamalia berukuran kecil, reptil, serta amphibi dalam daftar makannya. Bahkan kadang-kadang mereka juga rela memakan sejenisnya sendiri, yaitu ular lain. Jelas Ecologyasia. Kejadian serupa ular memakan sejenisnya tersebut dikenal sebagai ophiophagy Namun tentu saja kedua ular tersebut memiliki makanan favorit sendiri, ular welang sangat menyukai tikus sementara ular cincin emas begitu menggilai burung.
5. Sifat yang berbeda

Menjadi seekor ular yang cenderung ketakutan dan pendiam, ular welang biasa menarik kepalanya bila merasa terancam. Meskipun termasuk jenis ular berbisa dengan sifat umum yang tenang serta jarang menggigit — terlebih pada waktu siang — ia bakal menjadi lebih aktif saat malam tiba dan kadang-kadang bisa bersikap agresif. Ketika turun hujan, ular tersebut sering kali meninggalkan tempat persembunyiannya, demikian halnya. EOL.
Sehingga berkebalikan dengan ular welang yang biasanya penakut, ular cincin emas justru lebih agresif. Apabila merasa terancam, ular ini akan mengerucutkan kepalanya sambil melengkukkan badannya membentuk bentuk seperti huruf "S", sekaligus memperlebar bukaan mulutnya. Ketika dalam kondisi itu pula, ia siap untuk melakukan serangan atau bahkan gigitan kepada manusia tanpa ada rasa takut.
Hanya dari tampilan luar saja, ular welang dan ular cincin emas tampak serupa namun sebenarnya memiliki berbagai perbedaan. Selain mengamati cirinya secara fisik, penting pula untuk mempertimbangkan karakteristik serta lingkungan hidup masing-masing jenis ini. Tingkat kehati-hatian dan ketelitian dalam menangani ular harus semakin diperkuat. Itulah beberapa perbedaan antara ular welang dengan ular cincin emas, apakah Anda pernah menjumpai kedua spesies reptil itu? Ceritakan pengalamannya pada bagian komentar ya!
إرسال تعليق