Macolor macularis Atau midnight snapper mungkin belum begitu dikenal oleh sebagian besar orang. Bisa jadi pula, ada yang sama sekali tidak mengenali jenis ikan laut ini. Itu wajar saja, karena popularitasnya kalah dibanding dengan beberapa spesies ikan lain seperti hiu, pari, tuna, ataupun kerapu. Namun perlu diketahui bahwa ikan berukuran mata lebar ini memiliki daya tarik tersendiri dan layak untuk dipelajari lebih lanjut.
Pertama-tama, spesies ini menunjukkan karakteristik fisik dan perkembangan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Meskipun tak seagresif hiu atau barracuda, binatang ini tetap merupakan salah satu predator air tawar yang cukup kuat. Mengenai distribusinya, si malam laut biasanya ditemukan pada ekosistem terumbu karang. Yang paling penting, ikan ini juga banyak dicari dan dimakan oleh manusia. Selanjutnya dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lebih detail tentang aspek-aspek tersebut!
1. Tubuh orang-orang remaja hingga dewasa cenderung memiliki perbedaan yang signifikan.

Umumnya, midnight snapper adalah jenis ikan medium dengan panjang maksimum kira-kira 60 sentimeter. Ketika sudah menjadi dewasa, ikan ini mempunyai badan yang cukup lebar, mata berbentuk bundar besar, serta kepala yang bulat pula. Siluet fisiknya mirip dengan spesies ikan lain dengan insang dan ekornya yang tidak begitu panjang. Selanjutnya, binatang tersebut cenderung kurang mencolok dengan corak warna hijau muda, kuning cerah, dan biru laut.
Menariknya, anak-anak ikan ini jauh berbeda dibandingkan indukannya. Awalnya, anak-anak ikan tersebut mempunyai kombinasi motif garis dan warna hitam-putih. Ekor mereka cenderung pendek sementara sisinya cukup panjang dan tumpul. Selain itu, kepala mereka relatif kecil dan seimbang, serupa dengan jenis ikan lainnya. Bila dipadukan, bayi-bayi ikan ini tampak seperti spesies yang sama sekali berbeda jika dilihat bersamaan dengan orang tuanya.
2. Dapat ditemui di lautan Sumatra dan Jawa

Dengan umum, ikan tersebut dapat ditemui di sejumlah wilayah, mulai dari Indonesia, Filipina, hingga Jepang dan Australia, tentu saja. GBIF. Berikut ini adalah distribusi spesifik ikan tersebut di Indonesia: meliputi perairan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, serta Papua. Ikan ini biasanya sering ditemukan berenang di sekitar terumbu karang maupun lautan terbuka. Sesuai dengan nama mereka, jenis ikan ini memperlihatkan aktivitas tinggi pada malam hari. Anakan dari jenis redtail snapper cenderung menjalani kehidupan sebagai makhluk soliter. Di sisi lain, indukannya justru lebih banyak terlihat berkumpul dalam sekolah ikan.
3. Ia adalah ikan pemangsa dengan rahang kokoh.

Laman Fishes of Australia Menjabarkan bahwa ikan tersebut memiliki tiga jenis mangsa utama yakni zooplankton berukuran besar, ikan lain, serta krustasea. Ketika mencari makanan, hewan ini hanya melakukan pergerakan renang pelan di sekitar terumbu karang, celah-celah batuan karang, lautan terbuka, ataupun pada pasiran di dasar laut. Begitu telah melacak target pilihannya, si pemangsa ini akan langsung menyergapinya lalu memakannya menggunakan rahang yang sangat kuat; cukup untuk membubulkan badan keras milik kerabat samudera seperti udang dan kepiting. Akan tetapi jangan khawatir karena spesies ini bersifat non-agresif dan sepenuhnya aman bagi manusia.
4. Sering terdapat di pasaran seafood

Di Indonesia, spesies ikan ini kurang dikenal secara luas dan tidak sering dijumpai dipasar sebagai pilihan konsumsi sehari-hari. Akan tetapi, berbeda halnya di beberapa negara lain dimana jenis ikan tersebut lumayan populer untuk disantap. Biasanya, para nelayan ataupun warga setempat mencoba mendapatkan hasil tangkapan mereka melalui metode penjalaan, memancing, hingga perangkap. Selepas proses penangkapan, ikan-ikan itu kemudian dibawa ke pasar dalam kondisi yang masih sangat fresh. Jelas Fishbase. Ikan ini dapat dimasak dalam beragam metode, antara lain digoreng, dipanggang, dibuat menjadi sup, ataupun disajikan bersama saus kecap, sambal, serta hidangan pelengkap lainnya.
5. Menunjukkan kesamaan dengan jenis-jenis yang lain

Dilansir iNaturalist, Ikan berumur sampai 81 tahun ini mirip dengan jenis ikan lainnya, yakni Macolor niger Atau si ikan duri hitam-putih. Persamaannya terdiri atas dua aspek yakni persamaan karakteristik fisik serta distribusi atau pembiaran di alam. ciri fisik Mereka memiliki bentuk tubuh yang serupa. Tidak hanya pada individu dewasanya, tetapi juga pada individu muda, sangatlah sulit untuk membedakannya dan mengenali identitasnya.
Selanjutnya, kedua jenis ikan ini bertempat tinggal di area yang sama dengan pola sebaran yang saling overlapped. Bahkan, malam siangan atau red snapper tengah hitam putih dan midnight snapper kerap kali berenang serta berkumpul bersama-sama. Oleh karena kondisi tersebut, pakar-pakar masih kesulitan untuk menentukan identitas dan batas distribusi masing-masing spesies. Tanpa perhatian penuh, dua varietas ikan ini sangat sulit dikenali secara terpisah.
Meskipun popularitasnya di bawah beberapa jenis ikan lain, itu bukan alasan untuk mengabaikan nilai unik dan daya tarik milik sianggelap tengah malam. Justru, sifat istimewa serta fitur menarik pada spesies ini terungkap dalam banyak detail. Karenanya, kita sebaiknya tidak merendahkan hewan ini. Malahan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, perlindungan, pemulihan, serta pelestarian agar tetap bertahan sebagai salah satu ikan endemik tanah air kita.
إرسال تعليق