Membangun Digital Mindset: Kunci Meningkatkan Daya Saing Agribisnis di Era Digital

Katanetizen.com - Di era digital yang semakin berkembang pesat, kemampuan untuk beradaptasi dan mengembangkan pola pikir digital menjadi esensial, terutama bagi sektor-sektor tradisional seperti agribisnis. Pada tanggal 19 Agustus 2024, Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara pembekalan Capstone dengan tema “Digital Mindset & Behaviour” serta “Strategi Meningkatkan Daya Saing Agribisnis di Era Digital.” Acara yang diikuti oleh 140 mahasiswa ini mengangkat isu yang sangat relevan dalam upaya mendorong transformasi agribisnis di Indonesia.


Mengapa Digital Mindset Penting untuk Agribisnis?

Digital mindset atau pola pikir digital merujuk pada kemampuan seseorang atau organisasi untuk memahami, menerima, dan memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam konteks agribisnis, memiliki digital mindset berarti para pelaku usaha di bidang ini harus mampu melihat peluang yang ditawarkan oleh teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, agribisnis Indonesia dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal inovasi dan adaptasi terhadap teknologi. Saat ini, para petani dan pelaku agribisnis di Indonesia masih banyak yang mengandalkan metode konvensional yang kurang efisien dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, membangun digital mindset menjadi langkah pertama yang sangat penting untuk memacu sektor agribisnis agar dapat lebih kompetitif.


Inovasi Melalui Teknologi Digital

Salah satu topik utama yang dibahas dalam acara tersebut adalah bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk mendorong inovasi dalam agribisnis. Abdul Haris Hanifudin, salah satu narasumber dalam acara ini, menekankan pentingnya penggunaan media sosial, e-commerce, dan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing produk agribisnis. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam pemasaran, tetapi juga dalam manajemen rantai pasok, pengelolaan data, dan pengembangan produk.

Contohnya, penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran dapat membantu para pelaku agribisnis untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. E-commerce juga membuka peluang bagi para petani untuk menjual produknya langsung ke konsumen tanpa melalui perantara, yang pada akhirnya dapat meningkatkan margin keuntungan mereka. Selain itu, AI dapat digunakan untuk menganalisis data produksi dan cuaca, yang dapat membantu petani dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan waktu tanam, penggunaan pupuk, dan pemanenan.

Strategi Peningkatan Daya Saing

Dalam era globalisasi dan digitalisasi ini, daya saing menjadi faktor kunci bagi kelangsungan usaha, termasuk di sektor agribisnis. Untuk itu, para mahasiswa yang mengikuti pembekalan ini diajarkan berbagai strategi untuk meningkatkan daya saing agribisnis. Salah satu strategi utama yang disampaikan adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, dalam menciptakan ekosistem agribisnis yang lebih baik.

Kolaborasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk program pelatihan, penelitian bersama, serta dukungan kebijakan yang pro-inovasi. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya secara maksimal dalam menjalankan usaha agribisnis mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pionir dalam membawa perubahan positif di sektor ini.


Inspirasi bagi Mahasiswa

Acara pembekalan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di bidang agribisnis. Di tengah tantangan yang ada, mahasiswa diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam mengembangkan sektor ini dengan memanfaatkan teknologi digital.

Membangun Digital Mindset: Kunci Meningkatkan Daya Saing Agribisnis di Era Digital

Abdul Haris Hanifudin, yang juga merupakan seorang pakar dalam bidang digitalisasi , menekankan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam transformasi agribisnis di Indonesia. Dengan mengadopsi digital mindset dan menerapkan teknologi dalam setiap aspek usaha agribisnis, mereka dapat menciptakan inovasi yang berdampak signifikan bagi perkembangan sektor ini.


Harapan ke Depan

Ke depan, diharapkan lebih banyak lagi inisiatif serupa yang dapat mendorong transformasi digital di sektor agribisnis. Tidak hanya di lingkungan akademis, tetapi juga di lapangan, di mana para petani dan pelaku usaha agribisnis lainnya dapat merasakan manfaat langsung dari teknologi. Dengan demikian, agribisnis Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif dan mampu bersaing di pasar global.

Acara pembekalan yang digelar oleh Departemen Agribisnis IPB ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya membangun digital mindset di kalangan mahasiswa dan pelaku agribisnis. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor agribisnis di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini, Anda dapat mengunjungi situs web Abdul Haris Hanifudin di ahhanifudin.com. [KN]

Post a Comment

أحدث أقدم