Apa itu PPDS? Mengenal Definisi dan Langkah-langkah Menjadi Dokter Spesialis

Mungkin profesi sebagai dokter tetap menjadi cita-cita terbaik bagi sebagian besar orang. Meskipun merupakan sebuah tugas yang luhur, pendidikan kedokteran memerlukan durasi yang cukup ekstensif. Karena alasan tersebutlah, keputusan untuk mengambil jurusan medis tidak bisa dianggap remeh.

Seseorang dapat memilih untuk hanya menjadi dokter umum atau meneruskan studi mereka sebagai dokter spesialis. Kemudian, Apa itu PPDS dan bagaimana caranya menjadi PPDS ? Baca selengkapnya di bawah ini.

1. Pengertian PPDS

PPDS adalah akronim untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis. Ini adalah kursus pascasarjana dalam medis yang bertujuan melatih dan menyiapkan siswa sebagai dokter keahlian khusus.

Bidang studi yang ditekuni oleh para Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) lebih terfokus, misalnya pada anestesiologi, kardiologis, bedah, penyakit internal, dan sebagainya. Agar dapat meneruskan pendidikannya menjadi PPDS, seseorang perlu menuntaskan program Sarjana Kedokteran serta memperoleh gelarnya sebagai dokter.

2. Bedanya Spesialis dengan Sub-spesialis

Menurut situs web resmi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, mahasiswa Program Pascasarjana Dokter Spesialis (PPDS) dianjurkan untuk memperdalam kemampuan mereka dalam berbagai disiplin ilmu khusus. Selain itu, metode pembelajaran dalam program ini mencakup praktik medis di rumah sakit utama atau jaringannya.

Di samping PPDS, ada pula PPDS II atau subspesialis. Menurut informasi dari situs FK UNAIR, program pendidikan ini bertujuan untuk mencetak tenaga profesional dalam bidangnya masing-masing. third professional degree. Subspesialis adalah tingkatan berikutnya setelah PPDS.

PPDS II atau subspesialisakan mencetak dokter spesialis konsultan (K). Berbagai bidang tersedia termasuk subspesialis di Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Dalam, Patologi Klinis, serta lainnya.

3. Langkah-langkah untuk menjadi seorang dokter spesialis

Setibanya di Fakultas Kedokteran, para mahasiswa menempuh masa studi selama 3,5 sampai 4 tahun hingga mereka berhasil meraih gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked). Namun perjuangan untuk jadi dokter belum berakhir disini karena mereka wajib mengikuti program Profesi Dokter. Setelah memiliki gelar S. Ked, biasanya calon dokter tersebut akan melakukan periode sebagai Co-Assistant (Co-Ass), yang lebih populer dengan istilah dokter muda.

Saat menempuh pendidikan Co-Ass, para dokter pemula akan mempelajari beragam departemen atau stase, entah itu di klinik yang sama ataupun tempat lain. Setelah berhasil melaluinya, mereka perlu menghadapi Ujian Kualifikasi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), baru setelahnya dapat bersumpah menjadi seorang dokter dan meraih gelarnya yakni dr.

Para lulusan tersebut wajib mengikuti program internship Atau magang sebagai bagian dari proses pengembangan kompetensi dokter guna memperoleh Surat Izin Praktik. Selanjutnya, mereka dapat melanjutkan ke pendidikan tingkat lanjut yakni Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Rata-rata program ini berlangsung antara 4 hingga 6 tahun tergantung seberapa kompleks spesialiasinya. Sementara itu, dokter umum yang sedang menempuh PPDS sering disebut dengan istilah 'dokter residen'.

Demikian informasi singkat seputar PPDS . Semoga membantu, ya!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama