5 Fakta Mengejutkan tentang Kutu Anjing Amerika: Parasit Berbahaya yang Mengancam Kesehatan Hewan Peliharaan Anda

Kutu anjing Amerika, yang kadang-kadang juga disebut caplak anjing, merupakan jenis kutu yang cukup sering ditemui di daerah Amerika Utara dan sesekali bisa ditemukan pula di Indonesia. Jenis kutu ini cenderung menyerang badan anjing. Dikenal sebagai parasit pembawa patogen, kutu tersebut kebanyakan meminum darah binatang, khususnya anjing, meskipun mereka juga mampu menginfeksi manusia. Mereka memiliki potensi untuk menyebarkan bermacam-macam penyakit termasuk penyakit Lyme, Anaplasmosis, demam berbintik Rocky Mountain, serta Tularemia.

Kutu ini umumnya berkembang biak dengan baik di daerah lembab dan berrumput, tempat mereka bersiap-siap untuk mengikat diri pada inang yang melintas. Mari kita teliti ciri-cirinya serta tahapan kehidupannya yang menjadikan hama tersebut suatu ancaman serius terhadap hewan peliharaan dan manusia.

1. Ciri-ciri fisik yang istimewa

Kutu anjing Amerika dikenal dengan nama ilmiah sebagai Dermacentor variabilis Dari keluarga Ixodidae. Kutu dewasa bisa diidentifikasi lewat bentuk badannya yang datar dan memanjang, dengan permukaan keras. Ukuran mereka bisa berkisar antara 3—15 mm, khususnya setelah menghisap darah. Berdasarkan sumber tersebut, AZ Animals Kotak betina mempunyai bagian perut yang berwarna coklat dengan sisik-sisik berwarna coklat terang. Sementara itu, kotak jantan memiliki sisik serta perut bercak-bercak; warnanya berkisar dari kemerahan hingga coklat muda.

Di samping itu, bagian kepala dianggap sebagai capitulum , yang mencakup sejumlah bagian dari mulutnya. Setiap Kutub Anjing Amerika dipersenjatai dengan chelicerae (seperti rahang), serta organ berbentuk tabung yang dikenal sebagai hypostome . Chelicerae dipakai untuk mengupas kulit inangnya, sedangkan hypostome masuk ke lubang, menyambungkan kutu pada inang saat proses memakan.

Tahap hidupnya saat masih sebagai larva sangatlah berbeda. Pada masa itu, kutu tersebut umumnya memiliki warna coklat muda dan hanya terdapat enam kaki. Setelah melepaskan lapisan kulit pertamanya, mereka beralih ke fase nimfa yang dilengkapi dengan delapan kaki. Fase nimfa mempunyai warna sedikit lebih gelap dari sebelumnya dan bentuk badan yang ramping serta panjang, tetapi lebih tebal di bagian ekor dibandingkan ujung depan.

2. Suka daerah yang berumput, dan ketika mencapai musim tertentu, kotak ini cenderung melekat di makhluk hidup tersebut.

Kutu anjing dari jenis Amerika umumnya banyak ditemukan di hutan serta lahan terbuka hijau yang ada di wilayah Amerika Utara. Spesies tersebut dapat bereproduksi dalam kondisi lingkungan yang memudahkan penularannya kepada tuannya dengan cepat. Penduduk lokal di daerah itu sering kali melihat kutu ini di padang rumput, kebun, maupun pinggiran rimba. Ditambah lagi, kutu-kutu ini cenderung memiliki preferensi untuk mencari mangsa di antara rerumputan lebat dan belerangan.

Saat menyambut musim semi dan permulaan musim panas, tingkat aktifitasnya menjadi lebih intens. Puncak periode ini merupakan momen dimana kutu anjing Amerika cenderung menginfestasi hewan peliharaan serta manusia dengan kemungkinan tertinggi. Ancaman bertemu dengan serangga tersebut dapat naik drastis khususnya bila ada dalam area atau kondisi lingkungan yang ramah bagi populasi kutu ini.

3. Risiko penyakit yang disebabkan oleh tungau anjing Amerika

Sebagai serangkaian insekta pemakan darah yang mentransmisikan patogen, kutu anjing Amerika bisa menyebarkan bermacam-macam penyakit berbahaya untuk hewan kesayangan serta orang. Salah satu contohnya adalah penyakit Lyme, di mana tanda-tandanya pada tahap pertama biasanya terjadi demam atau lemas. Untuk binatang piaraan ataupun ternak, paparan dari kutu tersebut bisa memicu lesu dan penurunan selera makan.

Di luar penyakit Lyme, kutu anjing Amerika pun bisa mengakibatkan demam berbintik Rocky Mountain. Demikian dilaporkan. Animal Diversity Web , demam berbintik Rocky Mountain adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah halus, mengakibatkan timbulnya ruam awal yang kemudian diiringi dengan gejala-gejala tambahan seperti demam, mual-mual, serta diare. Terdapat sekitar 20% angka kematian akibat serangan kutu tersebut apabila infeksinya tak ditangani. Namun, agar bisa mentransmisikan penyakit itu, kutu tersebut perlu melekat minimal selama 6 jam.

Di samping kedua penyakit tadi, terdapat pula suatu penyakit bernama Tularemia. Animal Diversity Web Membahas lebih jauh tentang penyakit Tularemia yang bisa memicu angka kematian hampir 7% apabila tidak ditangani dengan tepat; gejalanya mencakup menggigil, demam, serta pembesaran kelenjar limfe. Paralisis yang diciptakan kutu tersebut bisa menyerang baik anjing maupun manusia. Ini umumnya disebabkan oleh adanya protein beracun saraf yang dihasilkan dari kelenjar air liur ketika mereka sedang makan, sehingga racun itu dapat merambah sistem peredaran darah tuannya.

4. Tahap awal proses perkembangbiakan dimulai dengan pelepasan feromon oleh betina.

Kutu anjing Amerika berkembang biak lewat cara perkawinan yang biasa terjadi di masa semi, lebih tepatnya saat akhir April. Di fase ini pula, awal mula siklus tersebut, hewan betina akan melepaskan feromon guna mendapatkan perhatian jantan serta siap meninggalkan tempat tinggalannya. Sesudah kedua jenis itu bercampur baun, jantan akan merayapi betinanya, mencari jalur reproduksi, kemudian menyuntikkan spermatofor mereka ke dalam badan betina dengan membantu rahang mulutnya.

Proses perkawinan berlangsung di dalam tubuh tuannya. Selama 5 sampai 14 hari, kutu betina akan meninggalkan tempat tinggalnya ketika sudah cukup kenyang. Setelah beberapa hari, begitu telurnya telah berkembangan dalam tubuhnya, kutu betina tersebut akan membuahi hingga 6.500 butir telur sebelum akhirnya mati. Namun, umur kutu anjing Amerika ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan mangsa yang tersedia untuk dimakannya.

Pada proses perkembangannya, kutu mengalami empat fase transformasi yaitu telur, larva, nimfa, dan serangga dewasa. Larva bisa bertahan sampai 11 bulan tanpa asupan makanan. Nimfanya memiliki durasi kelangsungan hidup hingga enam bulan, sementara itu serangga yang telah menjadi dewasa sanggup bertahan mencapai dua tahun tanpa mendapatkan nutrisi apapun. Proses lengkap pertumbuhan kutu biasa berlangsung dalam jangka waktu 54 hari; akan tetapi periode tersebut juga dapat diperpanjang hingga dua tahun lamanya.

5. Proses kehidupannya mengikuti siklus metamorfosis.

Berdasarkan ulasan dari laman Commonwealth of Pennsylvania Kutu anjing Amerika merupakan jenis kutu yang menginfeksi tiga inang dalam siklus hidupnya, di mana tiap fase perkembangannya menggunakan inang yang berbeda. Larva bertelur dan memiliki enam kaki ketika baru menetas akan menyedot darah pada hewan pengerat kecil untuk durasi antara 3 sampai 6 hari sebelum akhirnya lepas dari inang aslinya. Sekitar satu minggu kemudian, larva ini akan melepaskan kulitnya serta berevolusi menjadi nimfa yang dilengkapi dengan sepasang tambahan kaki sehingga total mencapai delapan kaki.

Nimfa menyedot darah mamalia berukuran kecil dalam kurun waktu antara 3 sampai 11 hari. Sesudah kenyang, Nimfa akan jatuh ke permukaan bumi. Dua hingga tiga minggu kemudian, Nimfa tersebut melepaskan kulitnya dan berkembang menjadi serangga dewasa. Ketika sudah mencapai stadium dewasa, kutu anjing Amerika ini menghisap darah mamalia yang lebih besar, termasuk hewan peliharaan seperti sapi maupun anjing, serta bisa menyerang manusia pula.

Anjing Amerika sebenarnya dilindungi dengan kuat oleh cangkang ekternalnya yang cukup kokoh. Namun, ada beberapa musuh alami di luar sana seperti ular piton, salamander, reptil kecil, serangga besar, katak, bahkan burung turki. Semua pemangsa ini berperan dalam mengendalikan jumlah populasi kutu tersebut.

Walaupun cara makannya tampak menyeramkan dengan menyedot darah dan penyebaran penyakit, kutu anjing Amerika sesungguhnya dapat dihindari dan dikurangi jumlahnya. Kutu Ini akan memulai penyebaran patogen berbahaya saat mereka melekat dan menghisap darah tuannya selama kira-kira 6 jam. Bila Anda memiliki anjing,pastikan untuk merawat serta memeriksa badan hewan peliharaan tersebut guna mencegah infeksi penyakit yang disebabkan oleh tungau ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama