| TULUNGAGUNG - Akibat dari peningkatan divisi kompetisi, tidak terdapat tim perwakilan Kabupaten Tulungagung yang akan bertanding di Liga 3 PSSI.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Askab PSSI Tulungagung, Ahmad Baharudin, sekaligus jabatan dia sebagai Wakil Bupati Tulungagung.
Menurunya, alasan utamanya adalah kehadiran kasta baru dalam kompetisi sepak bola di bawah Liga 3 yang bernama Liga 4.
Liga 4 merupakan satu-satunya kompetisi amateur yang ada di struktur liga sepak bola Indonesia.
"Penambahan jenjang kompetisi oleh PSSI ini menghasilkan Liga 4," kata Baharudin.
Sekarang Liga 3 adalah tingkat kompetisi untuk klub profesional yang berada di bawah pengawasan PSSI.
Sebelum adanya Liga 4, terdapat empat tim dari Tulungagung yang turut serta dalam kompetisi, yakni Naga Emas Asri FC, Perseta, Perseta 1970, dan Akademi Arema Ngunut.
Meskipun sekarang semua tim bertanding di Liga 4, tidak satupun yang berada di Liga 3.
"Telah terjadi perubahan dalam aturan, kini Liga 3 tidak lagi berada di bawah naungan Asprov PSSI Jawa Timur melainkan telah secara langsung dikelola oleh PSSI," jelas Baharudin.
Sebagai sebuah liga profesional, klub Liga 3 dilarang untuk menerima sumbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lagi.
Meskipun Liga 4 yang merupakan liga amatiran di bawah Asprov PSSI Jawa Timur masih diperbolehkan untuk mendapatkan hibah dari APBD.
Baharudin menyebutkan bahwa walaupun sepak bola di Tulungagung belum pernah meraih prestasi yang membanggakan, namun dia masih mendapat perhatian.
"Sepak bola masih menjadi fokus utama karena ini adalah jenis olahraga yang sangat digemari oleh publik," ungkapnya.
Sepak bola sebagai cabang olahraga turut membangun karakter yang tangguh, berprofesionalisme tinggi, serta memiliki semangat sportivitas.
Oleh karena itu, Baharudin yang juga merupakan seorang pebisnis, berencana mengajak para pemilik usaha lainnya untuk bekerja sama dalam mendanai sepak bola.
Baharudin juga menyarankan untuk memperbaharui Stadion Rejoagung, yang menjadi salah satu kondisi supaya sepak bola Tulungagung dapat meningkat ke level berikutnya.
"Stadion yang kita miliki saat ini belum memenuhi standar. Jika mengusulkan untuk menjadi tuan rumah saja sudah ditolak, karena masih di bawah standar," tegas Baharudin.
(David Yohanes/)
editor: eben haezer
Posting Komentar